Provinsi Kepulauan Riau merupakan negara maritim yang memiliki luas teritorial laut memiliki banyak sekali biota laut. Salah satu biota laut yang melimpah dan menarik adalah Kepiting Ranjungan. Keiting Ranjungan yang banyak diambil dagingnya oleh banyak perusahan industri pengolahan makanan Rajungan tersebar diberbagai daerah terutama daerah yang memiliki pesisir pantai yang memiliki pasir putih, selama ini perusahaan tersebut hanya memanfaatkan daging rajungan untuk di ekspor ke luar negeri dan menyisakan banyak limbah yaitu kulit atau cangkang rajungan, sehingga limbah tersebut menjadi masalah di wilayah kampung, bisa mengakibatkan luka bagi anak-anak yang bermain di pesisir pantai.
Pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam industri pengolahan belum dilakukan secara optimal, utamanya pemanfaatan limbah yang dihasilkan seperti cangkang, tulang, jeroan dan kulit. Cangkang ranjungan adalah limbah utama yang dihasilkan dari industri pasteurisasi atau pengalengan rajungan. Dari sudut pandang bahan bagian limbah tersebut mempunyai kandungan mineral tinggi terutama Ca dan P.
Dalam mengatasi limbah ini maka kami mencoba untuk menjadikan limbah tersebut sebuah pakan ternak agar limbah-limbah tersebut bisa dimafaatkan oleh masyarakat terutama bagi masyarakat yang memiliki peternakan ayam potong maunpun yang buras, sehingga mengurangi biaya pakan ternak sehingga menimbulkan pendapatan yang tinggi dan mengeluarkan biaya produksi yang rendah adapun jenis - jenis ranjungan yand ada di wilayah provinsi kepulauan riau adalaha sebagai berikut :
- Portunus pelagicus, rajungan biasa
- Portunus sanguinolentus, rajungan bintang
- Charybdis feriatus, rajungan karang
- Podophthalmus vigil, rajungan angin
Dari beberapa ranjungan yang ada untuk masyarakat provinsi kepulauan riau biasa mengembil yaitu ranjungan biasa dan ranjungan karang sedangkan untuk ranjungan bintasng dan ranjungan angin belum dimanfaatkan masyarakat dan belum dioleh oleh masyarakat provinsi kepulauan riau.
- Dedak limbah hasil laut diproses dengan cara perebusan limbah hingga limbah laut tersebut benar-benar lembut
- lalu dijemur sehingga memudahkan dalam proses penggilingan dan penumbukan limbah tersebut
- kemudian limbah yang telah lembut digiling hingga halus
- setelah itu dijemur agar menghilangkan bau.
- setelah halus limbah itu dicampur dengan bahan lainnya seperti jagung halus,tepung kanji (Tapioka) serta air secukupnya kemudian diaduk sampai menjadi adaonan padat.
- Setelah itu adonan digiling lagi sampai menghasilkan bentuk yang bulat-bulat kecil.
- Kemudian,hasilnya dijemur sampai kering(kira kira 2-3 hari).
- Setelah kering siap digunakan diberikan ke ternak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar