Hubungan akuntansi dan organisasi sektor public adalah hubungan mengenan pendampatan dan penjualan barang maupun jasa seperti yang diungkapkan dibawan ini adalah sebagai berikut
Indra Bastian (2001:118-119) menjelaskan tentang hubungan
akuntansi dan organisasi sektor publik dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Berorientasi Laba (contoh: BUMN)
Organisasi yang bertujuan mencari laba.
2.
Berorientasi non-laba tipe A (contoh: BUMN, Perum, Perjan dan Pemerintah /
Lembaga Otonom)
Organisasi yang sumber keuangannya diperoleh
dari pendapatan penjualan barang dan jasa.
3.
Berorientasi non-laba tipe B (Pemerintah dan Organisasi selain no 1 dan 2):
Organisasi yang sumber keuangannya diperoleh
dari selain penjualan barang dan jasa.”
Selanjutnya Indra Bastian (2001:118-119) menjelaskan
tentang ketiga hal tersebut sebagai berikut:
Di tipe 1, organisasi sektor publik akan
penuh mengikuti pola pasar. Ini berarti kecenderungan ke perilaku swasta amat
tinggi. Di tipe 2 dan 3, organisasi sektor publik biasanya mengikuti pengaturan
akuntansi di sektor publik. Di dalam berbagai diskusi tipe 1 disebut grey
area antar sektor publik dan sektor swasta.
Dari penjelasan tersebut di atas akan mempengaruhi baik
sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintahan maupun prinsip-prinsip
akuntansi yang akan diterapkan oleh suatu negara.
Akuntansi pemerintahan (publik) dalam pelaksanaannya
terdapat perbedaan dengan akuntansi perusahaan (swasta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar