Pencipta dan Sejarah Teori
Model Chesebro, Cragan, dan McCullough merupakan model yang sama dengan penemunya, yaitu James Chesebro, John Cragan, dan Patricia McCullough.
Teori ini merupakan hasil dari studi lapangan yang dilakukan oleh ketiga penemunya di Minessota tentang gerakan revolusioner kaum homoseksual.
Awal dari adanya penelitian yang dilakukan ketiganya karena pada tahun 1960-an di Amerika muncul gerakan emansipasi wanita yang radikal, tujuannya untuk menentang masyarakat yang didominasi oleh kaum pria. Gerakan radikal ini merupakan pendorong dari gerakan radikal yang dilakukan oleh kelompok sesudahnya. Misalnya saja pada tahun 1978, dunia dikejutkan dengan terjadinya peristiwa bunuh diri masal yang dilakukan oleh 900 orang anggota Kuil Rakyat dari pendeta Jimmy Jones. Komunikasi kelompok digunakan untuk mempengaruhi tindakan tersebut.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi dasar yang ada dari teori ini adalah adanya empat tahap perkembangan dari kelompok penyadar, yaitu :
a.Kesadaran diri akan identitas baru, dalam kesadaran akan suatu identitas baru diambil contoh kelompok kaum homoseksual; anggota-anggota yang berkumpul dalam suatu kelompok terdiri dari karakteristik yang mirip sebagai dasar pembentukkan kelompok. Karakteristik yang mirip ini akan menciptakan sebuah komunikasi yang bergairah karena adanya kesamaan cerita antara anggota yang satu dengan yang lain, seperti perasaan dimana anggota-anggota dalam kelompok tersebut memiliki pemikiran yang sama sehingga cenderung merasa dihargai.
b.Identitas kelompok melalui polarisasi, jika pada tahapan pertama dibicarakan kesamaan apa yang dirasakan oleh anggota-anggota dari kelompok homoseksual, maka pada tahap ini terjadi sebaliknya. Akan ada pembicaraan yang berbeda satu sama lain yang dikemukakan atas pandangannya sendiri, seperti penindasan yang didapatkannya. Dengan adanya perbedaan pendapat ini akan tercipta diskusi yang hangat dimana para anggota kelompok akan menganalisis segala hal yang diungkapkan oleh anggota kelompoknya.
c.Menegakkan nilai-nilai baru bagi kelompok, pada tahapan ini akan tercipta sebuah aturan atau pengertian baru yang dianggap kelompoknya “benar” meskipun itu bertentangan dengan aturan atau norma yang telah ada di masyarakat pada umumnya. Nilai-nilai baru ini sengaja diciptakan oleh anggota-anggota kelompok homoseksual untuk melegalkan apa yang dilakukannya.
d.Menghubungkan diri dengan kelompok revolusioner, menyadari akan banyak sekali perbedaan antara dirinya (kelompok homoseksual) dengan masyarakat maka bisa saja kelompok homoseksual mengisolasi kelompoknya dan hanya ingin berhubungan dengan kelompok sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar