pentingnya Studi tentang Kepemimpinan Sekolah Efektif
Secara obyektif, kehidupan sekolah akan selalu mengalami perubahan sejalan dengan dinamika pembangunan. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus berupaya mengembangkan pengeahuan dan keterampilannya dalam mengelola perubahan yang terjadi di sekolah. Melihat posisinya sebagai top leader, kepala sekolah efektif akan menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan reformasi pendidikan pada tingkat sekolah.
Dengan melakukan studi terhadap kepemimpinan sekolah efektif kita dapat menggali informasi tentang nilai-nilai efektifitas harus dipelihara di sekolah. Sergiovanni (1987) menjelaskan kriteria sekolah efektif ke dalam hal-hal berikut:
1)Skor tes UAN meningkat
2)Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat
3)Meningkatnya jumlah PR
4)Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran
5)Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua
6)Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler
7)Penghargaan bagi siswa dan guru
8)Kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus
2)Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat
3)Meningkatnya jumlah PR
4)Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran
5)Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua
6)Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler
7)Penghargaan bagi siswa dan guru
8)Kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus
Demikianlah, kriteria efektifitas sekolah tersebut akan berkembang sesuai dengan muatan nilai-nilai lokal sekolah, di samping mengikuti standar kinerja pada umumnya.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan di Indonesia, belakangan ini banyak muncul gerakan persekolahan moderen dengan berbagai nama, seperti: “Sekolah Unggul”, “Sekolah Terpadu”,
“Sekolah Percontohan”, dan seterusnya. Di beberapa negara maju gerakan ini dinamakan dengan gerakan “Sekolah Efektif”. Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset meliputi:
(a) kepemimpinan instruksional yang kuat;
(b) harapan yang tinggi terhadap prestasi siswa;
(c) adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman;
(d) menekankan kepada keterampilan dasar;
(e) pemantauan secara kontinyu terhadap kemajuan siswa; dan
(f) terumuskan tujuan sekolah secara jelas (Davis & Thomas, 1989: 12).
Untuk mewujudkan sekolah efektif hanya mungkin didukung oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang efektif. Fred M. Hechinger (dalam Davis & Thomas, 1989: 17) pernah menyatakan:
Saya tidak pernah melihat sekolah yang bagus dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk dan sekolah buruk dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk. Saya juga menemukan sekolah yang gagal berubah menjadi sukses, sebaliknya sekolah yang sukses tiba-tiba menurun kualitasnya. Naik atau turunnya kualitas sekolah sangat tergantung kepada kualitas kepala sekolahnya.
Pandangan tersebut menganjurkan kepada para kepala sekolah untuk memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan secara cermat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar