Rumput yang layu hidup kembali
Binyi kodok bagaikan bernyanyi
Untuk mengisi indahnya hari
Awan mendung gelap gulita
Cahaya terang hilang seketika
Hujan pun turun bagaikan gempa
Deras dan kuat menghacuri taman bunga
Bunga yang indah hancur ditangkai
Tanah yang ku timbun hancur berkecai
Cacing-cacing masuk kedala tanah
Gerakan cepat hati yang resah
Hujan yang deras telah sirna
Hujan gerimis datang menjelma
Burung-burung bernyanyi dan gembira
Bernyanyi merdu dan terbang kemana-mana
Burung wallet terbang keangkasa
Berterbangan dan bernyanyi bersuka ria
Menikmati indah alam raya
Mendung berkabut penuh bermakna
Hujan yang turun mulailah reda
Angin berhembus dingin terasa
Menusuk hati didalam rasa
Damai terasa merasuk jiwa
Angin meniup membasah batang
Daun melambai bagaikan berdendang
Mengalunkan bunyi bagaikan gendang
Menyatukan hati untuk bergoyang
Hujan deras datang kembali
Halilintar yang kuat berbunyi-bunyi
Kodok berdendang tak ada lagi
Burung yang terbang kini bersembunyi
Suasana hari terus mencekam
Guruh berbunyi bagaikan menerkam
Burung bernyanyi hilang membungkam
Kodok bersembunyi diair yang dalam
Rasa dihati takut sekali
Suara yang keras menusuk hati
Menggemparkan seluruh bumi
Bunyi yang kuat penuh berisi
Menunggu ibu entah kemana
Hujan mengguyur dimana-mana
Hati yang resah terus terasa
Duduk terdiam terpaku dan terpana
Tak berapa lama aku duduk
Bunyi suara pintu terketuk-ketuk
Rupanya ibu yang mengetuk
Ibuku pulang dari membeli kue getuk
Kemudian duduk bersama ibu
Ibu pun memasak air diatas tungku
Duduk bersama diatas bangku
Sambil makan kue getuk beli sama pak abu
Rasa takut hilang didada
Karena ibu telah ada
Resah telah hilang gembira datang pula
Karena ibu telah bersama
Kami tinggal dipulau sedanau
Suasana hari indah berkilau
Pohon-pohon hijau sangat memukau
Sunguh asri indah terpukau
Hamba sering duduk diatas tapak
Melihat burung bernyanyi jelas dan nampak
Meloncat-loncat bagaikan katak
Diatas dahan mangga berkepak-kepak
Suasana hati sungguh gembira
Melihat burung berdendang ria
Mengeluarkan bunyi mengalunkan nada
Bernyanyi merdu indah berirama
Tak lama kemudian ada datang
Seorang budak membawa senapang
Menembak burung sambil telentang
Kena didahan burung pun terbang
Burung pun sudahlah pergi
Suara bernyanyi tak ada lagi
Suasana hari sangatlah sunyi
Tak ada lagi yang bernyanyi-nyanyi
Duduklah hamba merenung sendiri
Melihat pelangi indah berseri
Sungguh indah berwarna-warni
Itu merupakan anugrah ilahi
Dongeng rakyat tentang pelangi
Katanya ada banyak bidadari
Turun dari kayangan ingin mandi
Sebuah negeri tak tau dimana berdiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar